Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto menggelar pembinaan industri kecil perak di Hotel Sun Pallace, Trowulan.
Acara yang digelar selama lima hari ini di ikuti sebanyak 25 orang pengrajin perak dari Desa Batan Krajan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto, Bambang Purwanto, SH, MH mengatakan tujuan digelarnya pembinaan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan ketrampilan, mutu, desain, produktivitas dan daya saing bagi Industri Kecil Menengah (IKM).
“Ini adalah bagian dari upaya kita untuk mewujudkan Desa Batan Krajan sebagai Desa Eco Wisata perajin perhiasan perak seperti yang sudah ada di Jogjakarta,” ungkapnya.
Bambang juga mengaku sudah mendatangkan dua narasumber dan asisten nara sumber handal untuk pembinaan ini. Diantaranya yakni Dosen Universitas Surabaya (Unesa), Kumara Sadana Putra, S.Ds.M.A dan Dian Suri Handayani dari Bali.
“Keduanya adalah desain perhiasan handal yang dimiliki Indonesia. Bahkan, Ibu Dian Suri Handayani ini langsung kita datangkan dari Bali,” terangnya.
Dalam sambutannya, Bambang juga mengatakan ada beberapa permasalahan penting yang memerlukan perhatian secara serius. Seperti rendahnya kinerja dan mutu produk IKM, ketrampilan kerja pengrajin, pengelolaan atau manajemen usaha yang masih tradisional.
“Ini terutama manajemen pemasaran dan manajemen keuangan serta kurangnya daya saing produk IKM di pasar lokal mapun global,” urainya.
Bambang juga menambahkan, pemerintah sebagai fasilitator dan pembina IKM mempunyai peran strategis dalam memberdayakan masyarakat. berbagai program yang menuju pengrajin sehingga tercipta desain yang variatif dan menghasilkan diversifikasi baru.
“Karena itu perlu rangsangan agar para pengrajin bisa berkreasi melalui program pelatihan ini yang sangat diperlukan bagi tumbuh kembangnya IKM di Kabupaten Mojokerto,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, usai mendapatkan bimbingan materi, para pengrajin perak ini juga diajak study banding ke Bali selama tiga hari. Di pulau dewata tersebut, para pengrajin diajak untuk meninjau langsung sejumlah lokasi pengrajin perak.
Diantaranya di desa kerajinan perak Desa Celuk, serta dua perusahaan perak di Bali, John Hardy dan Sunsri.(*/tim)